Kamis, 25 Maret 2010

kewirausahaan

Kemakmuran suatu negara bisa dinilai dari kemampuan negara tersebut untuk menghasilkan barang dan jasa yang berguna dan mendistribusikannya keseluruh penduduk.Beberapa telah membangun perekonomian yang makmur,sementara negara lain yang mempunyai kondisi sumber alam yang menguntungkan tetapi tidak bisa mencapai keberhasilan yang sama.Para ahli sepakat tentang adanya kelompok individu yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, yang dinamakan WIRASWASTAWAN
Kewiraswastaan(interprenurship), berasal dari bahasa Prancis yang diterjemahkan sebagai"perantara"
Di dalam kewiraswastaan, ada 3 jenis prilaku ,yaitu:
1)Memulai inisiatif
2)Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk mengubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis
3)Memikirkan resiko atau kegagalan

Menurut ahli ekonomi , wiraswastawan adalah orang yang mengubah sumber daya, tenaga kerja, bahan baku dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar dari sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan,inovasi,dan cara-cara baru.Para wiraswastawan adalah orang yang cepat melihat adanya kesempatan untuk mencapai suatu hasil kerja.Gagasan terhadap produk dan jasa baru sering bermula dari para wiraswastawan.Inovasi yang dilakukan wiraswastawan banyak memberi sumbangan-sumbangan yang secara kolektif sangat penting bagi ekonomi.
Di dunia modern, wiraswatawan adalah orang memulai dan mengerjakan usahanya sendirian ,mengorganisasi dan membangun perusahaan sejak revolusi industri.



A.Kewiraswastaan dalam Perspektif Sejarah

Para wiraswastawan dunia modern muncul petama kali di Inggris pada masa revolusi industri di akhir abad ke delapan belas.Masa tersebut merupakan era produksi dengan menggunakan mesin-yang diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt dan penemuan mesin pemintal benang oleh Richard Arkwright-.
Mereka menerapkan penemuan ilmu untuk tujuan produksi dan berusaha mendapatkan peningkatan output industri yang sangat besar melalui penggunaan teknologi baru.
Para wiraswastawan bukan berasal dari golongan bangsawan.Wiraswastawan ini mempunyai karakeristik kesabaran dan beberapa mempunyai uang dan muncul dari kalangan menengah dan kebawah, didorong oleh keinginan untuk mewujudkan impian dan gagasan inovatif menjadi kenyataan.Tujuan para wiraswastawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi mereka, mereka percaya pada nilai kerja yang dilakukannya, tidak memikirkan keuntungan dan kekayaan, keberhasilan memberi arti dan kebanggaan pada usaha yang mereka lakukan

Inovasi adalah kunci penting

Wiraswastawan revolusi industri Inggrismenunjukkan kemajuan penting dalam membangun kepribadian.Semangat inovasi.Mereka menerapkan penemuan ilmu untuk tujuan produksi, sedangkan pengembangan penemuan untuk tujuan komersil.Mereka menerapkan bahwa inovasi harus merupakan karakteristik utama dari usaha-usaha kewiraswastaan.Kreatifitas adalah hakikat dari tindakan-tindakan kewiraswastaan.Joseph A. Schumpeter menyatakan bahwa tidak ada orang yang menjadi wiraswatawan sepanjang waktu, seseorang dianggap sebagai wiraswatawan hanya ketika melakukan inovasi.Keuntungan wiraswastawan umumnya berasal dari inovasi ,bersifat sementara dan akan berkurang dengan adanya persaingan.Ini berarti tidak ada perusahaan yang bisa bergantung pada produk yang dihasilkannya.inovasi harus merupakan produk yang berkesinambungan jika perusahaan menginginkan umur panjang.


B.Karakteristik Wiraswatawan
Wiraswatawan mempunyai karakteristik umum dan berasal dari kelas yang sama.Para pioner revolusi industri Inggris berasal dari kelas menengah dan menengah ke bawah.Dalam sejarah Amerika pada akhir abad ke 19 Heill Broner mengemukakan bahwa rata-rata wiraswasrawan adalah anak dari orang tua yang mempunyai kondisi keuangan yang memadai,tidak miskin dan tidak kaya.

Wiraswastawan umumnya mempunyai sifat yang sama:

1)Mereka adalah orang yang mempunyai tenaga
2)Berkeinginan untuk terlibat dalam petualangan inovasi
3)Kemauan untuk menerima tanggung jawab pribadi dalam mewujudkan suatu pristiwa dengan cara yang mereka pilih
4)Keingina untuk berprestasi sangat tinggi

Menurut Mc Lelland,karakteristik wiraswastawan adalah sebagai berikut:

1.Keinginan untuk berprestasi

Penggerak psikologis utama yang memotivasi wiraswastawan adalah kebutuhan untuk berprestasi, yang biasanya diidentifikasikan sebagai n Ach. Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi prilaku kearah pencapaian tujuan, yang merupakan tantangan bagi kompetensi individu.

2.Keinginan untuk bertanggung jawab

Wiraswastawan menginginkan tanggungjawab pribadibagi pencapaian tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai.Akan tetapi mereka melakukan secara berkelompok sepanjang mereka bisa secara pribadi mempengaruhi hasil-hasil.

3.Preferensi kepada resiko-resiko menengah

Wiraswastawan bukanlah penjudi, mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan yang mereka percaya akan menuntut usaha keras,tapi yang dipercaya juga bisa mereka penuhi.

4.Persepsi pada kemungkinan berhasil

Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kualitas kepribadian wiraswastawan yang penting. Mereka mempelajari fakta-fakta yang dikumpulkan dan menilainya. Ketika semua fakta tidak sepenuhnya tersedia,mereka berpaling pada sikap percaya diri mereka yang tinggi dan melanjutkan tugas-tugas tersebut.

5.Rangsangan oleh umpan balik

Wiraswastawan ingin mengetahui bagaimana hal yang mereka kerjakan, apakah umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari seberapa efektifnya usaha mereka.

6.Aktifitas enerjik

Wiraswastawan menunjukkan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan orang rata-rata. Mereka bersifat aktif dan mempunyai proporsi waktu yang lebih besar dalam mengerjakan tugas dengan cara yang baru. Mereka sangat menyadari perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang mereka untuk terlibat secara langsung dan mandalam pada kerja yang mereka lakukan.

7.Orientasi ke masa depan

Wiraswastawan melakukan perencanaan dan berpikir ke depan, mereka mencari dan mengantipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan.

8.Keterampilan dalam pengorganisasian

Wiraswastawan menunjukkan keterampilan dalam mengorganisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai tujuan. Mereka sangat objektif dalam memilih individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilih yang ahli agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.

9.Sikap terhadap uang

Keuntungan financial nomor dua dibandingkan arti penting dari prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambang kongkret dari tercapainya tujuan dan sebagai pembuktian terhadap kompetensi mereka.

C.Penentuan Potensi Kewiraswastaan

Peluang usaha baru akan mendatangkan berbagai jenis resiko. Bila wiraswatawan ingin memulai bisnis baru,bisa menilai tingkat n Ach mereka. Mereka akan mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan mereka untuk berhasil atau dapat menyimpulkan bahwa mereka bekerja untuk orang lain. Karakteristik wiraswastawan sukses dengan n Ach tinggi akan memberikan pedoman bagi analisa diri sendiri

1.Kemampuan inovatif

Inovasi memerlukan pencarian kesempatan baru. Perbaikan barang dan jasa yang ada, menciptakan barang dan jasa baru, mengkombinasikan macam-macam produksi yang ada dengan cara baru dan baik.

2.Toleransi terhadap kemenduaan(amlifuitif)

Merupakan kemampuan untuk berhubungan dengan hal yang tidak terstruktur dan tidak bisa diproduksi. Karakteristik ini berkaitan erat dengan proses inovatif. Inovasi berasak dari kreatifitas yang ada, yang memerlukan perbaikan kondisi yang ada, bergantung pada kemampuan seseorang dan secara total terserap dalam proses. Orang-orang yang kreatif mempunyai kemampuan untuk membangun struktur dari situasi yang tidak berbentuk.

3.Keinginan untuk berprestasi

Keinginan berprestasi(n Ach) adalah tanda-tanda penting dari dorongan kewiraswastaan. Hal ini menandai para pemiliknya sebagai orang yang tidak mengenal kata menyerah dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan sendiri.

4.Kemampuan perencanaan realistis

Menetapkan tujuan menantang dan bisa diterapkan adalah tanda dari perencanaan realistis tujuan , ditetapkan sesuai dengan n Ach dari wiraswastawan.

5.Kepemimpinan terorientasi pada tujuan

Wiraswastawan membutuhkan aktivitas yang mempunyai tujuan.n Ach yang tinggi memotivasi mereka untuk mengerahkan tenaga mereka dan rekan kerja serta bawahan mereka kea rah tujuan yang ditetapkan. Semua usaha dalam organisasi dipusatkan untuk mencapai tujuan utama organisasi.

6.Obyektivitas

Wiraswastawan objektif di dalam mengerahkan pemikiran dan aktifitas kewiraswastaannya dengan cara pragmatis. Wiraswastawan mengumpulkan fakta-fakta yang ada,mempelajarinya dan menentukan arah tindakan dengan cara yang praktis. Jika tidak ada fakta yang memadai untuk mendefinisikan situasi sepenuhnya,mereka meneruskan pekerjaan dengan rasa percaya dengan kemampuan mereka dalam mengatasi kendala yang bisa diramalkan terlebih dahulu.

7.Tanggung jawab pribadi

Wiraswastawan memikul tanggung jawab pribadi,mereka menetapkan tujuan sendiri dan memutuskan bagaimana mencapai tujuan tersebut dengan kemampuan mereka sendiri.

8.Kemampuan beradaptasi

Para wiraswastawan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Ketika wiraswastawan terhambat oleh kondisi yang berbeda dari yang mereka harapkan,mereka tidak menyerah namun menilai situasi secara objektif, merumuskan rencana-rencana baru yang dipercaya akan efektif pada lingkungan baru tersebut dan mengaktifkannya. Hal ini merupakan tantangan-tantangan yang harus dihadapi wiraswastawan.

9.Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator wiraswastawan

Mempunyai kemampuan mengorganisasi dan administrasi di dalam mengidentifikasi dan mengelompokkan orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan. Mereka menghargai kompetensi dan akan memilih para spesialis untuk mengerjakan tugas dengan efisien. Mereka cendrung tidak bekerja baik dalam hal-hal rutin dan akan melakukan pekerjaan dengan baik jika meninggalkan rutinitas kepada orang lain. Kekuatan mereka sebagai administrator terletak pada kemampuan mereka melihat ke depan dan mengantipasi kemungkinan masa depan.

D.Metode Analisa Diri Sendiri

Orang yang ingin memulai usaha baru hendaknya memperhitungkan kebutuhan,dorongan,dan aspirasi sebelum mengambil langkah-langkah penting. Kebutuhan disini adalah hal-hal yang akan membantu individu memutuskan apakah kepribadiaan mereka sesuai dengan peran kewiraswastaan.

Mc Clelland mengemukakan tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi,yaitu:

1)Kebutuhan untuk berprestasi(need for achievement),sering disebut dengan n Ach

2)Kebutuhan berafiliasi(need for affillation),sering disebut dengan n Afill

3)Kebutuhan untuk berkuasa(need for power),sering disebut dengan n Pow

Kebutuhan berafiliasi adalah kebutuhan untuk membentuk hubungan yang hangat dan bersahabat dengan orang lain,keinginan untuk diterima dan disukai.

Kebutuhan untuk berkuasa menguraikan keinginan untuk mengendalikan cara-cara mempengaruhi orang lain,keinginan untuk mendominasi,untuk meyakinkan orang lain tentang kebenaran dan superioritas orang lain

Analisa Prestasi Pribadi

Dua jenis pengalaman yang tidak bisa mereka lupakan adalah :

1.Pengalaman yang mereka ingat sangat memuaskan bagi diri mereka sendiri

2.Pengalaman yang sangat tidak memuaskan bagi mereka

Jika hal yang diingat dalam suatu pristiwa dipusatkan kepada kemenangan atas kekalahan atau pemecahan masalah yang sulit dengan kecerdasan sendiri, kebutuhan yang terpenuhi tersebut termasuk kategori n Ach

Jika kepuasan diperoleh dari mendamaikan pertikaian dalam kelompok kerja atau membangun hubungan kerja sama dengan rekan sebaya, kebutuhan yang terpenuhi tersebut termasuk dalam n Afill

Jika kepuasan diperoleh dari keberhasilan mendapatkan pengaruh dalam kelompok kerja melalui persuasi atau politik, maka keberhasilan tersebut bisa diklasifikasikan sebagai n Pow

Individu kita mengungkapkan data tambahan dengan menelaah pristiwa yang menimbulkan kekecewaan dalam karir mereka,,

Contoh:

-Hambatan di dalam menerima tanggung jawab untuk suatu tugas

-Kesulitan yang berasal dari ketidakadilan dari atasan kepada diri sendiri dan orang lain

-Atau rasa frustasi di dalam menggapai status yang lebih tinggi

Analisa data tersebut akan membantu menjelaskan jenis kebutuhan yang akan memotivasi individu. Kepuasan dengan pencapaian tujuan yang utama , standar yang tinggi dan kompetensi di dalam mencapai tujuan tersebut, merupakan indikasi yang jelas dari n Ach.

Menurut Frederick Hertzberg, n Ach adalah sumber dari dorongan motivasional yang ditunjukkan oleh kepribadiian kewiraswastaan manusia dengan kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi akan didorong ke arah prilaku berprestasi. Ketika prilaku tersebut menimbulkan kesuksesan, mereka mengalami kepuasan yang besar dari prestasi tersebut.

E.Pengembangan n Ach

Menurut Mc Clelland untuk mengembangkan karakter n Ach melalui diklat khususs dipusatkan pada kursus indusif singkat selama 10-14 hari untuk mengembangkan n Ach individu.

-Tahap Pertama

Pelatihan membantu menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewiraswastaan. Mereka diminta untuk menulis rencana-rencana terteuntu bagi perusahaan pribadi untuk 2 tahun mendatang. Mereka diminta menulis secara mendetail rencana-rencana itu. Tentu untuk mencapai tujuan yang menerangkan kesulitan-kesulitan apa yang akan mereka hadapi, bagaimana mereka akan mengatasinya dan apa harapan mereka dan tanggapan emosional pribadi mereka yang mungkin akan terjadi pada berbagai tahapan proses. Individu dibimbing untuk reaktif, praktis dan spesifik dalam melakukan perencanaan. Mereka diminta untuk mengevaluasi kemajuan yang mereka capai di dalam memenuhi tujuan mereka setiap 6 bulan secara tertulis. Presedur ini akan mendorong mereka memusatkan diri pada tujuan dan memberikan umpan balik pada hasil kerja yang dianggap bernilai yang bisa digunakan mengarahkan usaha mereka kea rah prestasi.

-Tahap Kedua

Dipusatkan pada pengembangan sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir,berbicara, bertindak, dan menyadari orang lain sebagai pribadi dengan n ach tinggi. Mereka diajar bagaiman menulis kisah-kisah yang menghasilkan n Ach tinggi melalui cara belajar bagaimana berpikir dengan standar yang tinggi, pencapaian inovasi dan menetapkan tujuan jangka panjang untuk berprestasi.

Mereka dilatih untuk mengambil resiko menengah dalam permainan dimana mereka bisa berhasil melalui ketrampilan mereka sendiri dan umpan balik tentang kinerja yang berkesinambungan. Melalui penggunaan bahasa prestasi, para peserta dibiasakan untuk berpikir dengan cara baru. Sikap mereka secara menyeluruh disesuaikan untuk melihat dunia dari sudut pandang pencapaian tujuan.

-Tahap Ketiga

Berhubungan dengan dukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orang menghubungkan cara berpikir baru dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihatnya. Peserta diberi dukungan untuk konsep baru dalam tiga bidang dasar ilmiah dan logis untuk mengkaitkan n Ach dengan keberhasilan kewiraswataan,cita diri mereka sendiri dan pengertian apa yang penting bagi mereka dalam hidup. Dasar rasional untuk menghubungkan n Ach dengan keberhasilan dari usaha baru disajikan melalui teori dan data riset. Peserta menelusuri swa-konsep mereka melalui pertemuan individu dan kelompok. Mereka berusaha menjawab masalah, apakah saya mempunyai n ach yang tinggi ?. Apakah saya mempunyai kebutuhan yang kuat seperti n Afill dan n Pow, yang akan sulit dan tidak menarik bagi saya untuk mengembangkan n Ach saya ? Individu-individu siap memutuskan apakah mereka siap dengan karir kewiraswastaan atau tidak.

Aspek terakhir pelatihan dipusatkan pada pemberiaan dukungan emosional peserta dalam usaha mereka untuk mengubah diri mereka sendiri. Mereka mengalami penegaasan(confirmation) dan pendasaran (essentiality)didalam hubungan yang membantu yang diberikan oleh pelatih dan rekan.

Penegasan secara tidak langsung menyatakan pengetahuan yang dialami oleh orang lain sebagaimana yang mereka alami sendiri,konfirmasi membenarkan swa persepsi mereka dan menguaatkan rasa percaya diri mereka. Pendasaran secara tidak langsung menyatakan bahwa individu mampu menggunakan kemampuan besar mereka dan mengemukakan kebutuhan besar mereka

Keseluruhan pola pelatihan pengmbangan n Ach menyesuaikan diri dengan satu cara terbaik untuk membantu individu meningkatkan tingkat kepercayaan ,penegasan dan pendasaran mereka yaitu tercapainya kembali bagi keberhasilan psikologis.

Menurut Chris Argyris,kondisi tersebut adalah:

Individu mampu mendefinisikan tujuan mereka sendiri

Tujuan-tujuan tersebut berhubungan kebutuhan,kemampuan dan nilai-nilai mereka

Individu mendefinisikan arah dari tujuan itu

Pencapaian tujuan tersebut mewakili tingkat aspirasi realistis bagi individu

F.Mamajemen Kewiraswastaan

Disamping n Ach yang bisa diajarkan untuk melakukan seorang wiraswastawan yaitu berupa pendekatan teoritis untuk mengikuti fikasi kesempatan bisnis,analisa resiko dan perolehan kompetisi manajerial

Indifikasi kesempatan-kesempatan

Kewiraswataan berputar di sekitar inovasi. Inovasi termasuk cara terbaru dan lebih baik dalam menjalani sesuatu da hal yang terbaru dan lebih bai dalam mengerjakan sesuatu tidak langsung berarti menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat untuk keinginan memenuhi keinginan dari masyarakat konsumen.

Analisa Resiko

Pribadi kewiraswastaan memilih resiko yang bisa diperhitungkan, yang bersifat menengah dan bisa dikendalikan. Resiko yang bisa diperhitungkan dalam bisnis adalah keputusan mengenai pengeluaran uang dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Dua pertanyaan penting yang bisa diajukan dalam menganalisa resiko bisnis adalah:

  • Apakah ada kemungkinan berhasil
  • Apakah hasil yang diperoleh memadai dengan resiko yang ada.