Rabu, 24 Maret 2010

[bahan kuliah]ekonomi mikro

Uang dan Inflasi

Uang

* Dalam ilmu ekonomi trdisional :sebagai alat ukur yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.

* Dalam ilmu ekonomi modern:sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran.

* Pada awalnya, di Indonesia ,uang yang pada hal ini uang kartal diterbitkan oleh pemerintag RI. Namun sejak dikeluarkannya UU No.13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral,BI, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal.

* Hak untuk menciptakan uang ini,disebut dengan hak oktroi

Beberapa kelemahan uang:

Ø Nilainya tudak stabil

Ø Keamanannya tidak terjamin

Ø Tidak fleksibel

Ø Rentan terhadap pemalsuan

Ø Mudah rusak

Syarat untuk menjadikan suatu media sebagai uang:

· Nilainya relative stabil dan fluktatif

· Mudah dibawa dan mudah dibagi

· Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya

· Tahan lama

· Jumlahnya terbatas(tidak berlebihan)

· Media yang dijadikan uang memiliki kualitas yang sama

Uang berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung(unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa(alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk mempelancar pertukaran.

Uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai(valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang

Selain ketiga hal diatas, uang juga memiliki funhsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan,yaitu:uang sebagai alat pembayaran, sebagai alat pembayaraan utang, sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan(modal), dan alat untuk meningkatkan status social.

Konsep uang beredar di Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 bentuk,yaitu:uang beredar dalam arti sempit(narrow money) dan uang beredar dalam arti luas (broad money)

Narrow money adalah jumlah uang beredar yang terdiri dari uang kartal(logam & kertas) dan uang giral (giro) yang digunakan oleh masyarakat dalam kegiatan ekonomi.

Broad money adalah jumlah uang beredar yang terdiri dari uang kartal (kertas & logam), uang giral (giro), dan uang kuasi (asset,deposito dan tabungan) yang digunakan oleh masyarakat dalam kegiatan ekonomi.

TEORI PERMINTAAN UANG

  • Teori permintaan uang Keynesian:Ada tiga macam motif, yaitu motif untuk transaksi, motif untuk spekulasi, motif untuk berjaga-jaga
  • Teori kuantitas uang neo-klasik:Menurut teori ini, semakin banyak uang yang dimiliki maka semakin banyak barang/jasa yang akan dibeli dengan uang tersebut.

Perekonomian dibagi menjadi tiga bentuk:perekonomian tertutup sederhana, perekonomian terbuka, perekonomian tertutup

INFLASI

* Dalam ilmu ekonomi: suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus(kontinu)berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai factor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.

* Inflasi bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengruh-mempengaruhi.

Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadang kala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Cara untuk mengukur tingkat inflasi yang sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator

Infalsi dapat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu:

§ Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10 % setahun.

§ Inflasi sedang antara 10 %-30 % setahun.

§ Inflasi berat antara 30 %-100 % setahun.

§ Hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada diatas 100 % setahun.

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi.

Ø Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga.

Ø Inflasi desakan biaya (cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah:

Ø Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Ø Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.

Ø Kenaikan harga barang impor

Ø Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru.

Ø Kekacauan politik dan ekonomi.

Berdasarkan asalnya,inflasi digolongkan menjadi dua,yaitu:

§ Inflasi yang berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya deficit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.

§ Inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tariff impor barang.

Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut diantaranya:

1) Indeks Harga Konsumen(IHK) atau customer price index(CPI),adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.

2) Indeks Biaya Hidup atau cost of living index(COLI)

3) Indeks Harga Produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHP di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningatkan harga barang-barang konsumsi.

4) Indeks Harga Komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.

5) Indeks Harga Barang-Barang Modal.

6) Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi local, barang jadi dan jasa.

PENGANGGURAN

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Jenis-jenis pengangguran:

Pengangguran friksional(frictional unemployment) adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan, penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

Pengangguran musiman (seasonal unemployment) adalah keadaan mengganggur karena adanya fluktasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus menganggur. Contohnya seperti petani yang menunggu musim tanam, tukang jualan duren yang menanati musim durian.

Pengangguran Siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turunnya siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

· Tingkat pengangguran dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

· Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan social sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu Negara.

Di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah “pengangguran terselubung” dimana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh banyak orang.

Peringkat Negara berdasarkan pengangguran

Rangking berdasarkan entitas

Entitas

Tingkat Pengangguran (%)

1

Andorra

0.00

2

Monako

0.00

3

Pulau Norfolk(Australia)

0.00

4

Guersey(Britania Raya)

0.90

5

Azerbaijan

1.20

6

Islandia

1.30

7

Liechtenstein

1.30

8

Pulau Man(Britania Raya)

1.30

9

Belarus

1.50

10

Vanuatu

1.60

11

Kuba

1.70

12

Gibraltar(Britania Raya)

1.90

13

Kiribati

2.00

14

Vietnam

2.00

15

Papua Nugini

2.00

16

Bermuda

2.00

17

Thailand

2.10

18

Kepulauan Faroe(Denmark)

2.10

19

Jersey(Britania Raya)

2.10

20

Kuwait

2.20

21

Uni Emirat Arab

2.20

22

Laos

2.40

23

Bangladesh

2.40

24

Bhutan

2.50

25

Cambodia

2.50

26

Singapure

2.50

27

Ukrania

2.70

28

Britania Raya

2.70

29

Uzbekistan

2.90

30

Guatemala

3.00

31

Qatar

3.20

32

Meksiko

3.20

33

South Korea

3.20

34

Mongolia

3.30

35

Swizerland

3.30

36

Malaysia

3.30

37

Norway

3.50

38

Kep.Virgin Britania Raya

3.50

39

Lithuania

3.60

40

Denmark

3.70

41

Nikaragua

3.80

42

New Zealand

3.80

43

San Marino

3.80

44

Kep.Mariana Utara(AS)

3.80

45

Taiwan

3.90

46

Brunei

3.90

47

Japan

4.00

48

Macau(RRC)

4.10

49

Luxsemburg

4.10

50

China

4.10

51

Palau

4.20

52

Ireland

4.20

53

Kep.Cayman(Britania Raya)

4.30

54

Estonia

4.40

55

Saint Kitts dan Nevis

4.50

56

Amerika Serikat

4.50

57

Australia

4.80

58

Austria

4.90

59

Hongkong(RRC)

4.90